A. PENGERTIAN CINTA KASIH DALAM ILMU BUDAYA DASAR
Cinta kasih merupakan paduan dua
kata yang mengandung arti psikologis yang dalam, yang sulit didefinisikan
dengan rangkaian kata-kata. Mungkin cinta baru dapat dimengerti dan dirasakan
bagi orang yang sudah atau sedang dirundung cinta. Cinta kasih merupakan
anugerah Allah SWT. kepada ummat-Nya, manusia makhluk yang paling sempurna dan
sebagai khalifah-Nya dimuka bumi tercinta ini.
Dunia kita sekarang terbelenggu
dengan belenggu materialisme dan tergoncang oleh hawa nafsu individualisme.
Hati manusia penuh dengan dendam, dengki, dan berbagai macam kebencian. Ia
membutuhkan siraman cinta dan air kasih sayang untuk mengkompres luka, mencuci
dengki, mendinginkan dendam, meredamkan fitnah, menekan kesewenang-wenangan,
menghilangkan kebencian dan nafsu ananiyah.
Cinta kasih dapat dirumuskan secara
sederhana sebagai perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Sehingga menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama
manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Cinta memainkan peranan penting
dalam kehidupan manusia, sebab ia merupakan landasan kehidupan perkawinan,
pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak-anak. Ia adalah landasan hubungan
erat di masyarakat dan pembentukan hubungan-hubungan manusiawi yang akrab. Ia adalah
pengikat yang kokoh dalam hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Dan
membuatnya ikhlas berkorban, ikhlas dalam menyembah-Nya., mengikuti jalan-Nya,
dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Sebagai manifestasi perasaan cinta,
manusia mempunyai banyak lambang tentang cinta. Lambangnya dapat berupa bau
bunga, warna, cium tangan, cium kening, dan sebagainya. Seperti dikatakan oleh
Filsuf Islam al Kindi: “Jika bau bunga sedap malam dicampur dengan bau mawar,
akan lahir bau baru yang bisa membangkitkan perasaan cinta dan bangga.
Pemahaman orang modern bahwa cinta
adalah kebebasan tanpa batas dan ikatan serta pelepasan nafsu hewani yang
menjerumuskan mereka kedalam hidup yang penuh dengan ketidaktenangan, harus
segera dilepaskan. Dan tiada yang dapat melepaskan dan membebaskan mereka
kecuali dengan cahaya cinta yang bersumber dari-Nya. Dia-lah Zat pemberi cahaya
cintaberupa keselamatan dan kedamaian. Sesungguhnya dalam kitab Allah banyak
membicarakan masalah cinta, menunjukkan dan membimbing ke arahnya.
B. UNSUR-UNSUR
CINTA DALAM ILMU BUDAYA DASAR
1.keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa
ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
C. 3
UNSUR DALAM SEGITIGA CINTA
Teori yang dikemukakan oleh Robert J. Sternberg (1986) ini
atau biasa disebut dengan The Triangular
Theory of Love menjelaskan bahwa cinta terdiri dari 3 komponen atau unsur.
Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Intimacy (Intimasi)
Intimasi
adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi sebagai perasaan dalam suatu hubungan
yang mendorong akan adanya kedekatan dan keterikatan. Intimasi akan membuat
hubungan menjadi lebih erat antara satu dan lainnya.
2. Passion
(Gairah)
Ini adalah
sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah itu memiliki peran penting
bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan orang
yang kita cintai. Unsur ini berkaitan erat dengan intimasi, keduanya saling
bergantian muncul terlebih dahulu dalam suatu hubungan percintaan.
3. Commitment
(Komitmen)
Komitmen
adalah sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara cinta.
Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu dengan
yang dicintai dan bertumbuh semakin saling mengenal satu dengan lainnya. Kunci
dari komitmen adalah saling mengenal dan menghargai.
D. TINGKATAN CINTA
1.
Cinta Terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa
2.
Cinta Terhadap Kerabat ( Ayah, Ibu,
Kakak, Adik, Kekasih, Istri, anak dan keluarga
3.
Cinta terhadap materi.
E.
CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
3
Tingkatan cinta di dalam koridor Agama Islam..
Ø Pertama adalah cinta utama yaitu kecintaan kepada Allah dan
Rasulullah yg telah disyariatkan untuk ditinggikan di atas segala cinta.
Ø Kedua, cinta sewajarnya yg merupakan fitrah cimta manusia
kepada makhluk, baik kepada manusia (anak, pasangan hidup, orangtua) maupun
kepada popularitas, jabatan dan harta benda.
Ø Ketiga adalah cinta hina atau cinta nafsu yaitu mamakala ada
kecintaan pd dunia dan isinya yg sampai2 berhasil melalaikan, menghalangi atau
melebihi dari cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Batasannya adalah aturan Allah. Penilaian dan hukum ini
didasarkan atas 3 hal.
Pertama,atas sebab apa munculnya perasaan cinta? Apakah dari sebab yg dibenarkan atau dari sebab yg menyimpang?
Kedua, apa ekspresi yg dimunculkan dr perasaan cinta tersebut? Apakah ekspresi yg sesuai aturan Allah ataukah ekspresi yg menyimpang?
Ketiga,apa dampak yg muncul setelah ada perasaan cinta, apakah berdampak menguatkan ketaatan kepada Allah ataukah justru melalaikan dari ketaatan.
Maka semua itu butuh manajemen cinta yang benar,yang berlandaskana keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya agar segala ekspresi cinta bisa ditumbuhkan dalam ekspresi cinta sewajarnya dan yang halal.
Pertama,atas sebab apa munculnya perasaan cinta? Apakah dari sebab yg dibenarkan atau dari sebab yg menyimpang?
Kedua, apa ekspresi yg dimunculkan dr perasaan cinta tersebut? Apakah ekspresi yg sesuai aturan Allah ataukah ekspresi yg menyimpang?
Ketiga,apa dampak yg muncul setelah ada perasaan cinta, apakah berdampak menguatkan ketaatan kepada Allah ataukah justru melalaikan dari ketaatan.
Maka semua itu butuh manajemen cinta yang benar,yang berlandaskana keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya agar segala ekspresi cinta bisa ditumbuhkan dalam ekspresi cinta sewajarnya dan yang halal.
F.
BENTUK-BENTUK
CINTA DALAM ILMU BUDAYA
§
Eros, asal kata ini adalah dari
dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta. Eros adalah cinta manusia
semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik dalam objeknya. Eros merupakan
cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain.
§
Storge – Storge adalah
ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara. William Barclay
menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah
lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
§
Philia, setingkat lebih tinggi
dari eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini adalah cinta antar
sahabat. Menyentuh kepribadian manusia—intelektual, emosi, dan kehendak,
melibatkan saling berbagi. Cinta yang timbul dari perhatian dan kebersamaan.
Ada sedikit eros dalam philia. Kita memilih teman karena kesenangan yang bisa
kita dapatkan dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai,
kepintaran dan ketertarikan budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
G. KASIH SAYANG
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut
tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
H.
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam
.
I.
PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu bentuk cinta manusia terhadap
Tuhannya yang diwujudkan dalam komunikasi ritual. Pemujaan manusia kepada Tuhan
adalah inti nilai dan makna kehidupan sebenarnya. Tuhan adalah pencipta, tetapi
Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan perintahnya. Karena
itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan
ketakutan itu manusia memuja-Nya.
J. BELAS KASIHAN
Dalam cinta sesama manusia menyebutnya dengan belas kasihan
untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada
Tuhan. Cinta disini lebih ke penderitaannya, sebagai manusia kita bersimpati
terhadap nasib atau keadaan yang di derita orang lain.
K. CINTA KASIH EROTIS
Cinta
kasih Erotis adalh kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang launnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif,
bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling
tidak dapat dipercaya.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar