Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Macam-macam sumber pandangan hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B. MACAM-MACAM SUMBER PANDANGAN HIDUP
Macam-macam sumber pandangan hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
C. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi adalah sebuah gagasan atau ide. Kata tersebut diciptakan oleh Destutt de Tracy di akhir abad ke 18 untuk membuat definisi sains tentang ide. Pada dasarnya ideologi juga bisa dianggap sebagai visi komprehensif yang digunakan untuk memandang berbagai hal yang diajukan oleh masyarakat dominan.
Tujuan dari
dibuatnya ideologi ini adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran yang normatif. Dalam sebuah negara, ideologi adalah sistem
pemikiran yang abstrak dan diterapkan di masyarakat sehingga akan muncul
konsep yang akan menjadi inti politik.
D. MACAM-MACAM IDEOLOGI YANG ADA
Dari
pengertian tersebut maka muncullah berbagai macam ideologi yang
berkembang di masyarakat dan digunakan hingga saat ini. Masing-masing
kumpulan masyarakat tentunya memiliki ideologi yang dipegang
masing-masing sebagai dasar dalam memandang berbagai hal yang terjadi
dalam lingkungan tersebut.
Sehingga
harapannya dengan adanya ideologi yang tepat maka masyarakat juga dapat
hidup lebih sejahtera dan saling berdampingan dengan baik. Berikut
beberapa macam ideologi yang ada di masyarakat dan perlu untuk diketahui
:
1. Kapitalisme
Paham atau
ideologi kapitalisme adalah meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan
berbagai usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Tokoh besar
dalam berkembangnya ideologi ini adalah Adam Smith yang menyerang
merkantilisme melalui para psiokrat karena menganggapnya kurang
mendukung perekonomian masyarakat.
Para psiokrat
itu beranggapan bahwa tanah adalah hal yang paling penting dalam pola
produksi. Adam Smith beranggapan ada kekuatan tersembunyi yang dapat
mengatur pasar sehingga pasar harus memiliki kebebasan dari investasi
pemerintah.Dalam hal ini
pemerintah hanya bertugas untuk mengawasi semua pekerjaan yang
dilakukan rakyatnya. Beberapa negara yang menganut paham kapital adalah
Spanyol, Belanda, Australia Portugis dan Perancis.
2. Komunisme
Dalam paham komunisme maka akan didahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan. Dalam ideologi ini juga disebutkan bahwa segala hal yang terjadi dalam suatu negara akan dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut.
Asal paham
ini adalah dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis Karl Marx dan
Friedrich Engels mengenai teori yang berisikan analisis pendekatan
kepada perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan yang pernah menjadi
salah satu gerakan paling berpengaruh di dunia politik.
Korea Utara, Laos, Kuba, Vietnam dan Tiongkok adalah negara-negara yang menganut ideologi Komunisme
3. Liberalisme
Ideologi
liberal ini didasarkan pada pemahaman akan kebebasan adalah nilai
politik paling utama. Pada dasarnya harapan dari dikembangkannya
ideologi ini adalah untuk mencapai masyarakat yang bebas dengan ciri
utamanya adalah kebebasan berpikir untuk setiap individu.
Liberalisme
menginginkan adanya kebebasan bertukar gagasan, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi, menolak pembatasan secara individu dan memiliki
pemerintahan yang transparan. Amerika Serikat, Argentina Yunani dan
Rusia menjadi penganut paham liberalisme ini.
4. Konservatif
Konservatisme
atau konservatif adalah paham yang memiliki beberapa unsur penting yang
harus ada di dalamnya yaitu sebagai berikut :
- Filsafatnya adalah perubahan tidak selalu berarti sebuah kemajuan. Maka lebih baik perubahan itu berlangsung tahap demi tahap tanpa harus mengguncang struktur sosial politik dalam sebuah negara atau masyarakat yang bersangkutan
- Inti pemikiran dari paham konservatisme ini adalah memelihara kondisi yang sudah ada dan menjaga kestabilan yang dinamis serta statis
- Landasan pemikiran konservatisme ini adalah bahwa manusia pada dasarnya adalah lemah dan terdapat insting jahat di dalam dirinya. Sehingga diperlukan pola pengendalian dengan aturan yang ketat
- Memiliki sistem pemerintahan antara demokratis dan otoriter
E. PENGERTIAN CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.
F. CONTOH CITA-CITA
Saat masih kecil ade mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter, tetapi setelah dewasa cita-citanya berubah ingin menjadi seorang komikus terkenal dan dia berusaha untuk menggapai cita-citanya tersebut.
G. PENGERTIAN KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
H. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAH LAKU SESEORANG
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
I. PENGERTIAN USAHA ATAU PERJUANGAN
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.
J. PENGERTIAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN
Keyakinan dan Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar
Hubungan antara kepercayaan dengan ilmu pengetahuan terjalin dengan sangat erat. Orang-orang yang berkepercayaan biasanya dalam berargumen berkata bahwa mereka tahu segala mengenai argumentasi. orang-orang yang berkepercayaan bahwa matahari adalah yang maha kuasa akan mengatakan bahwa mereka tahu bahwa matahari adalah yang maha kuasa. Namun, dalam istilah berkepercayaan dan ilmu pengetahuan yang digunakan oleh penggunaan philosopi akan berbeda.
K. MACAM-MACAM ALIRAN DALAM FILSAFAT
Beberapa aliran-aliran dalam filsafat ilmu yang akan kita jelaskan lebih lanjut adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.
F. CONTOH CITA-CITA
Saat masih kecil ade mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter, tetapi setelah dewasa cita-citanya berubah ingin menjadi seorang komikus terkenal dan dia berusaha untuk menggapai cita-citanya tersebut.
G. PENGERTIAN KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
H. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAH LAKU SESEORANG
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
I. PENGERTIAN USAHA ATAU PERJUANGAN
Usaha/perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus
kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia.
Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia
ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi
ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja
keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa
juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan
otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras
dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya
menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat
manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat.
Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam
hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang
mengaturnya.
Dalam
agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang
diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para
pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan
beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.
J. PENGERTIAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN
Keyakinan dan Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar
Hubungan antara kepercayaan dengan ilmu pengetahuan terjalin dengan sangat erat. Orang-orang yang berkepercayaan biasanya dalam berargumen berkata bahwa mereka tahu segala mengenai argumentasi. orang-orang yang berkepercayaan bahwa matahari adalah yang maha kuasa akan mengatakan bahwa mereka tahu bahwa matahari adalah yang maha kuasa. Namun, dalam istilah berkepercayaan dan ilmu pengetahuan yang digunakan oleh penggunaan philosopi akan berbeda.
K. MACAM-MACAM ALIRAN DALAM FILSAFAT
Beberapa aliran-aliran dalam filsafat ilmu yang akan kita jelaskan lebih lanjut adalah:
Materialisme, Dualisme, Empirisme, Rasionalisme, Kritisisme, Idealisme, Renaissance,
1. MATERIALISME
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa di dunia ini tidak
ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah abad pertama masehi dan pemahaman
ini tidak mendapat tanggapan yang serius dan pada abad pertengahan, orang masih menganggap
asing terhadap faham ini, baru pada zaman Aufklarung (pencerahan), materialisme mendapat
tanggapan dan penganut yang penting di Eropa Barat, pada abad ke-19 pertengahan, aliran ini
tumbuh subur di barat disebabkan, dengan faham ini, orang-orang merasa mempunyai harapan-
harapan yang besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam.
Selain itu, faham materialisme ini praktis tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-
muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan
mudah dimengerti, kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari kaum
agama di mana-mana, hal ini disebabkan bahwa faham ini pada abad ke-19 tidak mengakui
adanya Tuhan (ateis) yang sudah diyakini mengatur budi masyarakat, pada masa ini, kritik pun
muncul di kalangan ulama-ulama barat yang menentang materialism adapun beberapa kritik
yang dilontarkan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan sendirinya dari
chaos (kacau balau). Kata Hegel, kacau balau yang mengatur bukan lagi balau
namanya itu Tuhan.
b. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam.
Padahal pada hakikatnya hukum alam ini adalah perbuatan ruhani juga.
c. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda
itu sendiri. Padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar itu sendiri
yaitu Tuhan.
d. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian ruhani yang paling
mendasar sekalipun.
Diantara tokoh-tokoh aliran ini adalah Anaximenes (585-528), Anaximandros (610-545
SM), Thales (625-545 SM), Demokritos (460-545 SM), Thomas Hobbes (1588-1679 M),
Lamettrie (1709-1775 M), Feuerbach (1804-1877 M), Spencer (1820- 1903 M), dan Karl Marx
(1818-1883M).
2. DUALISME
Dualisme adalah ajaran atau faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam
hakikat yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas
berdiri sendiri samadengan asasi dan abadi, perhubungan antara keduanya itu menciptakan
kehidupan dalam alam, contoh yang paling jelas tentang adanya kerjasama kedua hakikat ini
adalah terdapat dalam diri manusia, tokoh-tokoh aliran ini antara lain adalah Plato (427-347
SM), Aristoteles (384-322 SM), Descartes (1596-1650 M), Fechner (1802-1887 M), Arnold
Gealinex, Leukippos, Anaxagoras, Hc. Daugall dan A. Schopenhauer (1788-1860 M).
3. EMPIRISME
Empirisme adalah aliran yang menjadikan pengalaman sebagai sumber pengetahuan,
aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dengan cara observasi
penginderaan. Pengalaman merupakan faktor fundamental dalam pengetahuan, ia merupakan
sumber dari pengetahuan manusia.
Penganut empirisme mengatakan bahwa pengalaman tidak lian akibat suatu objek yang
merangsang alat-alat indrawi yang kemudian dipahami di dalam otak, dan akibat dari rangsangan
tersebutlah tanggapan-tanggapan mengenaiobjek telah merangsang alat-alat indrawi tersebut,
empirisme memegang perananyang amat penting bagi pengetahuan, penganut aliran ini
menganggap pengalaman sebagai satu-satunya sumber dan dasar pengetahuan, pengalman
indrawi sering di anggap sebagai pengadilan yang tertinggi.
Empirisme berasal dari kata Yunani ”empiris” yang berarti pengalaman indrawi, karena
itu, empirisme dinisbatkan kepada faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama
pengenalan, baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah
yang menyangkut pribadi manusia, pada dasarnya aliran ini sangat bertentangan dengan
rasionalisme.
4. RASIONALISME
Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasar rasio, ide-ide yang masuk akal,
selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki, zaman rasionalisme berlangsung dari
pertengahan abad ke-XVII sampai akhir abad ke-XVIII, pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu
pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan
kebenaran, ternyata, penggunaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu
pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam.
Sebagai aliran dalam filsafat yang mengutamakan rasio untuk memperoleh pengetahuan
dan kebenaran, rasonalisme selalu berpendapat bahwa akal merupakan faktor fundamental dalam
suatu pengetahuan, dan menurut rasionalisme pengalaman tidak mungkin dapat menguji
kebenran hukum “sebab-akibat” karena peristiwa yang tak terhingga dalam kejadian alam ini
tiadak mungkin dapat di observasi, bagi aliran ini kekeliruan pada aliran empirisme disebabkan
kelemahan alat indra itu dan dapat di koreksi sendainya akal digunakan.
Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan Indra dalam memperoleh pengetahuan,
pengalaman indra digunakan untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang
menyebabkan akal dapat bekerja, akan tetapi akal juga dapat menghasilkan pengetahuan yang
tidak didasarkan bahan indra sama sekali, jadi akal dapat juga menghasilkan pengetahuan
tentang objek yang betul-betul abstrak.
Indra dan akal yang bekerja sama belum juga dapat dipercaya mampu mengetahui
bagian-bagian tertentu tentang suatu objek, manusi mampu menangkap keseluruhan objek
beserta intuisinya, jika yang bekerj hanya rasio yang menjadi andalan rasionlisme maka
pengatahun yang diperoleh ialh pengatahuan filsafat dan pengatahuan filsafat itu sendiri ialah
pengatahuan logis tanpa didukung data empiris, jadi pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang
sifatnya logis saja.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah Rene Descartes (1596-1650 M), Nicholas Malerbranche
(1638-1775 M), B. De Spinoza (1632-1677 M), G.W.Leibniz (1646-1716 M), Christian Wolff
(1679-1754M), dan Blaise Pascal (1623-1662 M).
5. KRITISISME
Kehadiran aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolah belakang dari tujuan
semula, Pada satu sisi landasan aliran rasionalisme yang bertolak dari rasio dan di lain sisi
empirisme yang lebih mendasarkan pada pengalaman seolah sudah sempurna, padahal kedua
tawaran tersebut bukan jawaban yang tepat, tokoh yang paling menolak kedua pandangan di atas
adalah Immanuel Kant (1724-1804 M).
Kant berusaha menawarkan perspektif baru dan berusaha mengadakan penyelesaian
terhadap pertikaian itu dengan filsafatnya yang dinamakan kritisisme, untuk itulah ia menulis
tiga bukunya berjudul: Kritik der Reinen Vernunft (kritik rasio murni), Kritik der Urteilskraft,
dan lainnya. Bagi Kant, dalam pengenalan indrawi selalu sudah ada dua bentuk apriori, yaitu
ruang dan waktu, kedua-duanya berakar dalam struktur subjek sendiri, memang ada suatu realitas
terlepas dari subjek yang mengindra, tetapi realitas tidak pernah dikenalinya, kita hanya
mengenal gejala-gejala yang merupakan sintesis antara yang diluar (aposteriori) dan ruang
waktu (a priori).
6. IDEALISME
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat
dipahami kaitannya dengan jiwa dan ruh, istilah idealisme diambil dari kata idea, yakni seseuatu
yang hadir dalam jiwa, idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri, oleh karena itu,
tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi bergantung kepada spirit tidak disebut
idealis karena mereka tidak menggunakan argumen epistemologi yang digunakan oleh idealisme.
Pada zaman Aufklarung para filsuf yang mengakui aliran serbadua, seperti Descartes dan
Spinoza, yang mengenal dua pokok yang bersifat keruhanian dan kebendaan maupun keduanya,
mengakui bahwa unsur keruhanian lebih penting daripada kebendaan selain itu, segenap kaum
agama sekaligus dapat digolongkan kepada penganut idealisme yang paling setia sepanjang
masa, walaupun mereka tidak memiliki dalil-dalil filsafat yang mendalam, puncak zaman
idealisme pada masa abad ke-18 dan 19, yaitu saat Jerman sedang memiliki pengaruh besar di
Eropa.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah : Plato (477-347), B. Spinoza (1632-1677 M), Liebniz
(1685-1753 M), Berkeley (1685-1753), Immanuel Kant(1724-1881 M), J. Fichte (1762-1814 M),
F.Schelling (1755-1854 M), dan G. Hegel (1770-1831 M).
7. RENAISSANCE
Dalam periodisasi sejarah filsafat Barat, istilah renaissance digunakan untuk menandai
masa-masa antara abad ke-13 dan akhir abad ke 15, istilah Renaissance sendiri berasal dari
bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali oleh sejarawan istilah tersebut digunakan
untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya Eropa. ciri filsafat
Renaissance ada pada filsafat modern, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme Yunani.
Berbeda dengan abad sebelumnya, yakni abad pertengahan yang lebih menitikberatkan
pada aspek ajaran agama Kristen di mana gereja menjadi simbol kejayaan dan kekuasaan dalam
segala aspek kehidupan termasuk dalam pemikiran, orientasi pemikiran di abad ini lebih bersifat
teosentris ketimbang filosofis murni, maka tak heran bila segala sesuatunya dikembalikan kepada
Tuhan sehingga akhirnya gereja sangat mendominasi dan siapa pun tidak bisa mengganggu gugat
kekuasaan dan otoritasnya.
Situasi preode ini judtru berbeda dengan abad pertengahan memiliki semangat
kebebasan, spirit kebebasn ilnilah yang pernah terjadi di zaman sebelumnya hilang akibat sistem
teokrasi ynag membelenggu dan memberangus kebebasan hingga ahirnya kembali dihirup dan
dinikmati di era kebngkitan ini.
Beberapa tokoh pemikir era ini adalah Dante Alighieri (1265-1321 M) dari Italia, Ia
merupakan tokoh kritis yang berani menentang minoritas gereja pada saat itu, paus Bonaface
VIII yang berkuasa saat itu ditentang akibat ambisi politiknya yang besar dan seharusnya tidak
begitu. Tetapi, bukan berarti ia benci terhadap ajaran agama Kristen.
L. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti
mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang
bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana
mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul
kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi
yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan
hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita
dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan
cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1. Mengenal
Mengenal
merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan
hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti
mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan
hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum
manusia itu belum turun ke dunia.
2. Mengerti
Tahap kedua
untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam
bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup
pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana
mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup
pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan
ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia
maupun di akherat.
3. Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan
hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran
yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati
disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung
didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat
ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang
berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap
lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau
mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan
hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup
itu sendiri.
4. Meyakini
Setelah
mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun
ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di
akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita
hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh
suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya
5. Mengabdi
Pengabdian
merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu
yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh
orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya.
Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi
kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup
dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
6. Mengamankan
Mungkin sudah
merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu
pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau
mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk
mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam
berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya
dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya
sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia
pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan
atau lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar